Hujan membawa aromanya sendiri,
Dikala rintik rintik jatuh ke bumi menyentuh dedaunan yang haus kerinduan,
Hujan membawa suasana sendu dan syahdu ,
Dikala melepaskan kerinduan bumi akan langit.
Dan aku..?
Aku hanya seorang perindu,
Yang menghujani namamu dalam bait bait sajak sendu.
Dan kamu..?
Kamu hanya objek rindu, yang terusan membuat aku rindu
Yang banyak aku tulis dalam cerita cerita yang ku goreskan.
Aku hanya seorang perindu,
Yang hanya mampu menghujani air mata dalam tiap sujud malamku, dalam tiap doa ku
Diam ini, rentang yang kita ciptakan sendiri,
Dan rindu ini, adalah jarak yang memisahkan rasa.
Dalam diam aku mengadah bersimpuh pada setiap sujud malam,
Menyatakan rindu pada Rabbku bercerita tentang dunia yang banyak menguji kehidupan ku,
Dalam diam aku bertahan menahan segala rindu yang mengacaukan jiwa dan hati pada Rabbku,
Menyatakan rindu dalam rangkaian sketsa barisan kata puisi.
Dalam diam aku mempertahankan keutuhan sebuah singahsana yang telah bertahun dibina,
Janji demi janji , Hari demi hari , Bulan demi bulan dan Tahun akan berganti ..
Aku menantimu sembari berdoa untuk kebaikanmu.
Perbatasan daratan dan lautan.
Perbatasan daratan dan langit,
Seperti itulah batas jarak yang memisahkan kita agar kita saling merindu dan bersatu dalam suatu waktu.
Tapi , bilakah waktu itu akan berlansung ? atau ku noktahkan saja penantian ini..
0 comments:
Post a Comment